SINGAPURA – Singapura akan bekerja dengan berbagai pihak untuk mengembangkan vaksin dan mendistribusikannya secara adil dan cepat kepada orang-orang di seluruh dunia, kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada pertemuan puncak virtual pada Sabtu (27 Juni).
Dia mencatat dalam sebuah posting Facebook keesokan harinya bahwa Singapura telah melakukan bagiannya dalam mengumpulkan dan menganalisis data tentang virus corona untuk lebih memahami ancaman tersebut.
“Tapi upaya kami saja tidak cukup. Pandemi global membutuhkan respons global yang terkoordinasi, terutama dalam penelitian ilmiah dan tindakan pemerintah,” tulisnya.
Dia menambahkan: “Pencarian vaksin mungkin memakan waktu, tetapi kami akan memaksimalkan peluang kami untuk mengatasi Covid-19 dengan bekerja sama.”
PM Lee berbicara di Global Goal: Unite for our Future Pledging Summit, yang diadakan sebagai acara online oleh kelompok advokasi Global Citizen.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa kasus virus corona di seluruh dunia mendekati 10 juta pada hari Minggu dan telah menewaskan hampir setengah juta orang dalam tujuh bulan. Singapura telah melihat lebih dari 43.000 kasus Covid-19 dan 26 kematian sejauh ini.
Dalam pidatonya di rapat umum, Lee menekankan pentingnya “multilateralisme vaksin” dalam perang melawan Covid-19.
Dia mengatakan Singapura berharap dapat bekerja sama dengan Komisi Eropa, negara-negara yang berpikiran sama, Organisasi Kesehatan Dunia, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi dan Gavi, Aliansi Vaksin, “untuk mengembangkan vaksin dan mendistribusikannya secara adil dan cepat kepada orang-orang di semua negara”.
“Sampai vaksin ditemukan, kita tidak mungkin melihat kembali ke cara hidup kita sebelum Covid-19,” katanya.