PETALING JAYA (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Jangan mengambil Sabah dan Sarawak untuk bodoh dengan mengusulkan Datuk Seri Shafie Apdal sebagai pilihan oposisi untuk PM kesembilan, kata Wakil Ketua Menteri Sarawak James Jemut Masing.
Presiden Parti Rakyat Sarawak mengatakan bahwa memalukan bagi mantan perdana menteri Mahathir Mohamad untuk berpikir bahwa ia dapat memancing suara dari anggota parlemen Sabah dan Sarawak.
“Saya tahu bahwa Shafie adalah pemimpin yang baik dan cakap, tetapi jangan menganggap orang Sabah dan Sarawak bodoh dengan mengusulkannya sebagai PM setelah Pemilihan Umum ke-15 untuk mendapatkan dua negara bagian Malaysia Timur untuk mendukungnya untuk proposalnya,” kata Tan Sri Masing.
“Tidak mungkin pengundi Malaysia akan menerimanya! Saya meminta Dr Mahathir untuk berhenti bermain politik dan menjadi nyata untuk sekali ini,” tambah Mr Masing dalam pesan teks kepada The Star ketika dihubungi pada hari Minggu (28 Juni).
Dia juga mengatakan bahwa Sabah akan ingat bahwa Tun Dr Mahathir telah melanggar janjinya pada rotasi ketua menteri Sabah, yang dia sendiri perkenalkan pada tahun 1994 tetapi tidak mematuhi dengan mendukung Shafie sebagai ketua menteri ketika koalisi Pakatan Harapan (PH) memenangkan Putrajaya pada tahun 2018.
“Kata-kata nasihat saya kepada orang Sabahan, tolong ingat kata-kata ini: Anda pernah membodohi saya, mempermalukan Anda. Anda membodohi saya dua kali, malu pada saya. Anda pernah dibodohi oleh Dr Mahathir mengenai rotasi dua tahun untuk ketua menteri di Sabah.
“Anda dibodohi untuk kedua kalinya bagi Sabah apabila dia berkata Shafie akan menjadi PM oleh Dr Mahathir selepas PRU15. Cukup (Cukup) lah,” kata Mr Masing.
Dia sebelumnya dilaporkan mengatakan bahwa memilih Shafie adalah “lelucon terbesar abad ini”.
Dr Mahathir pada hari Sabtu mengumumkan bahwa PH Plus telah setuju untuk mendukung Shafie sebagai perdana menteri kesembilan jika oposisi memenangkan pemilihan umum berikutnya, dengan presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim dan mantan kepala menteri Kedah Mukhriz Mahathir sebagai wakil perdana menteri.