Yangon (BLOOMBERG) – Myanmar memberlakukan perpanjangan 15 hari dari langkah-langkah dan arahan virus corona hingga 15 Juli untuk mencegah penyebaran pandemi dari pelancong yang masuk dan di dalam negeri.
Pembatasan tersebut termasuk penangguhan sementara penerbangan internasional, larangan mengeluarkan semua visa dan layanan pembebasan visa, serta karantina tiga minggu bagi warga negara Myanmar yang kembali ke rumah dengan penerbangan bantuan dan lintas batas, menurut sebuah pernyataan pada Sabtu (27 Juni) oleh Komite Sentral Pengendalian Covid-19.
Pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri mengatakan larangan sementara masuknya orang asing akan diperpanjang hingga 31 Juli.
Jam malam tengah malam hingga jam 4 pagi tetap berlaku, bersama dengan larangan pertemuan lebih dari lima orang, menurut Komite Sentral Pengendalian Covid-19, yang dipimpin oleh pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.
Pengecualian dibuat untuk pemakaman dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
Pejabat PBB, diplomat dan warga negara asing yang perlu memasuki Myanmar dengan penerbangan bantuan atau pengaturan transportasi lainnya untuk pertemuan mendesak dan untuk tujuan yang memaksa harus mendapatkan pengecualian dari misi Myanmar.
Panitia juga meminta semua pengunjung untuk mengikuti instruksi dari Kementerian Kesehatan dan Olahraga.
Pada 28 Juni, Myanmar mengkonfirmasi 296 kasus virus corona, termasuk 216 pemulihan dan enam korban, menurut Kementerian Kesehatan dan Olahraga.