SAN FRANCISCO (AFP) – Kepala Facebook Mark Zuckerberg pada hari Rabu (27 Januari) mengatakan jejaring sosial tidak akan lagi merekomendasikan kelompok bertema politik kepada pengguna, sebuah langkah yang sudah diambil di Amerika Serikat karena ketegangan pemilihan.
Raksasa media sosial ini bertujuan untuk menyinari citra yang ternoda oleh kontroversi politik, termasuk kenaikan Donald Trump di Gedung Putih.
“Kami berencana untuk menjauhkan kelompok-kelompok sipil dan politik dari rekomendasi untuk jangka panjang dan kami berencana untuk memperluas kebijakan itu secara global,” kata Zuckerberg dalam panggilan pendapatan.
Dia menambahkan bahwa Facebook juga akan mengurangi konten politik di feed berita utama pengguna sebagai bagian dari dorongan “untuk menurunkan suhu dan mencegah percakapan yang memecah belah”.
Langkah ini membuat langkah permanen yang diambil oleh Facebook untuk menjaga agar tidak menjadi platform untuk pesan kekerasan atau menyesatkan selama pemilihan presiden AS.
Facebook pekan lalu mengatakan pihaknya meminta para ahli independennya untuk memutuskan apakah penangguhan mantan presiden Trump karena “mengobarkan pemberontakan” harus bertahan.
Facebook dan Instagram menangguhkan Trump setelah para pendukungnya menyerbu US Capitol pada 6 Januari, sebuah serangan terhadap kursi demokrasi yang menyebabkan pemakzulan kedua Trump yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Platform ini merujuk keputusan tersebut ke dewan pengawas independennya, yang bertugas membuat keputusan akhir tentang banding mengenai apa yang dihapus atau diizinkan untuk tetap berada di jejaring sosial terbesar di dunia.
“Kami percaya keputusan kami perlu dan benar,” kata wakil presiden urusan global Facebook Nick Clegg dalam sebuah posting blog pada saat itu.
Anggota dewan pengawas berasal dari berbagai negara dan termasuk ahli hukum, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, pemenang Nobel perdamaian dan mantan perdana menteri Denmark.
Peluncuran panel datang akhir tahun lalu di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang informasi yang salah dan manipulasi seputar pemilihan AS.
Reaksi terhadap larangan Trump berkisar dari kritik bahwa Facebook seharusnya mem-boot-nya sejak lama hingga kemarahan atas suara online-nya yang dibungkam.