Angkatan Bersenjata Singapura (Singapore Armed Forces – SAF) menyesalkan bahwa komandan yang terlibat dalam insiden yang menyebabkan kematian Kopral Kelas Satu (CFC) Dave Lee pada tahun 2018 gagal memastikan kesejahteraan prajurit di bawah perawatan mereka, kata Kementerian Pertahanan (Mindef).
Dalam sebuah posting Facebook pada hari Kamis (28 Januari), Mindef mengatakan bahwa komandan yang melanggar peraturan pelatihan dan disiplin dalam insiden ini “gagal dalam tugas mereka dan telah ditangani sesuai dengan itu”.
“Keselamatan prajurit kami adalah nilai inti dan tidak boleh dikompromikan selama pelatihan,” katanya.
Ia menambahkan: “CFC Lee adalah seorang prajurit teladan yang bertugas dengan komitmen. Kepergiannya merupakan kehilangan yang menyedihkan bagi keluarganya dan Angkatan Bersenjata Singapura (SAF). Kami menyampaikan belasungkawa mendalam kami kepada keluarga mendiang CFC Lee.”
Postingan itu muncul sehari setelah Koroner Negara Kamala Ponnampalam mengeluarkan temuan atas kematian prajurit nasional penuh waktu (NSF), termasuk bagaimana dia meninggal karena sengatan panas dan bahwa tidak ada dasar untuk mencurigai permainan kotor.
CFC Lee, yang berusia 19 tahun, adalah seorang penjaga dari Batalyon 1 Pengawal Singapura yang pingsan setelah menyelesaikan pawai cepat 8 km di Kamp Bedok pada 18 April 2018.
Di antara penyimpangan dalam insiden itu adalah bagaimana CFC Lee, yang terlihat mengalami kesulitan berjalan dan berbicara setelah melintasi garis finish pada pukul 8.25 pagi, dievakuasi jauh kemudian pada pukul 9.05 pagi.
Penundaan evakuasi ini merupakan faktor penyebab kematian CFC Lee, pengadilan mendengar awal bulan ini.
Mindef mengulangi hukuman yang diberikan kepada tujuh komandan yang terlibat, termasuk Kapten Tan Baoshu, petugas pengawas pawai cepat, yang didakwa di Pengadilan Negara pada Oktober 2018 karena menyebabkan kematian CFC Lee dengan tindakan gegabah.
Pengadilan memberinya pembebasan yang tidak sebesar pembebasan pada Januari tahun lalu (2020) setelah dia didiagnosis menderita kanker Stadium 4.
Enam prajurit lainnya, yang dirujuk oleh polisi ke Mindef untuk penyelidikan pelanggaran hukum militer, dihukum dan dijatuhi hukuman di pengadilan militer setelah mengaku bersalah.
“Mereka tidak cocok dan telah dihapus dari posisi komando,” kata Mindef pada hari Kamis.
Sejak insiden itu, SAF telah meningkatkan manajemen cedera panas dan protokol pencegahannya sejalan dengan rekomendasi dari panel eksternal, tambah Mindef.
“SAF akan terus berusaha untuk meningkatkan sistem keselamatan kami untuk mencapai nol kematian pelatihan bahkan ketika kami melatih tentara kami untuk mempertahankan Singapura dari semua ancaman.”