Enterprise Singapore (ESG) sedang dalam diskusi aktif dengan Amazon mengenai program pelatihan baru untuk melengkapi usaha kecil dan menengah (UKM) lokal yang menjual ke luar negeri melalui raksasa e-commerce.
Program-program tersebut akan mencakup kemampuan seperti pengoptimalan daftar, layanan pelanggan, dan generasi permintaan internasional, Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing mengatakan pada hari Kamis (28 Januari).
Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi lima cabang untuk mempromosikan status Singapura sebagai pusat e-commerce regional dan global.
“Dunia e-commerce tanpa batas menghadirkan peluang baru yang diperebutkan oleh semua orang yang mau mencoba. Teknologi bersifat netral. Bisnis yang dapat menguasainya lebih cepat dan lebih baik, menang,” kata menteri dalam pidatonya di Amazon’s South-east Asia Online Seller Summit.
Menteri mencatat bahwa penjualan online di Singapura sebagai proporsi dari total nilai penjualan ritel telah meningkat sejak awal 2020 di tengah pandemi, dari 5,8 persen pada Januari menjadi 14,3 persen pada November.
Menguraikan strategi e-commerce Singapura, Chan mengatakan Pemerintah akan memperkenalkan dua jaringan 5G nasional pada tahun 2025, untuk memungkinkan kapasitas infrastruktur untuk menangani pesanan penjualan online besar secara internasional. Perusahaan juga didorong untuk mengadopsi solusi digital seperti E-Invoicing Network dan PayNow Corporate.
Kedua, dia mengatakan Pemerintah bekerja dengan bisnis untuk membangun kemampuan rantai pasokan yang kuat, termasuk mengembangkan kemampuan bernilai tambah dan khusus di berbagai bidang seperti manajemen rantai dingin, logistik ritel dan farmasi.