BANGKOK (BLOOMBERG) – Thai Beverage berencana untuk mengajukan pengajuan untuk mendaftarkan unit pembuatan birnya di Bursa Singapura segera setelah minggu depan, orang-orang yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan, membuka jalan bagi apa yang bisa menjadi penawaran umum perdana terbesar di negara-kota dalam satu dekade.
Pembuat minuman berencana untuk mencari penilaian sekitar US $ 10 miliar (S $ 13,3 miliar) untuk unit tersebut, kata orang-orang, yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena informasinya bersifat pribadi. Daftar di Singapura bisa terjadi segera setelah kuartal kedua, kata salah satu orang.
ThaiBev bekerja dengan penasihat yang ditunjuk menuju kemungkinan listing, perusahaan mengatakan pada hari Kamis (28 Januari) dalam sebuah pernyataan kepada SGX. Tidak ada jaminan bahwa listing akan terjadi, dan rinciannya tetap tunduk pada finalisasi, tulis perusahaan.
Saham ThaiBev naik pada hari Kamis setelah laporan Bloomberg News, ditutup naik 2,5 persen dan mencapai level tertinggi sejak Februari tahun lalu.
ThaiBev, yang dikendalikan oleh orang terkaya Thailand, pada 2019 mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan IPO unit pembuatan bir setelah Bloomberg News melaporkan rencana pencatatan. Perusahaan pada waktu itu tidak memberikan rincian seperti penilaian dan tempat pencatatan.
IPO bisa menjadi bursa Singapura terbesar sejak Hutchison Port Holdings Trust mengumpulkan US $ 5,5 miliar pada tahun 2011. Ini juga akan memberikan dorongan untuk penjualan saham pertama kali Singapura, di mana volume IPO anjlok menjadi US $ 915 juta tahun lalu, setidaknya sejak 2015, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
ThaiBev terkenal karena memproduksi Chang, bir yang botol hijaunya dihiasi dengan gambar dua gajah. Ini juga menyeduh bir Archa dan merek Federbrau yang terinspirasi Jerman. Pada 2017, afiliasi ThaiBev Vietnam membeli saham pengendali di Saigon Beer Alcohol Beverage Corp, pembuat bir terbesar di negara itu, dengan harga sekitar US $ 4,8 miliar.
Terlepas dari bisnis pembuatan bir, ThaiBev menjalankan penyulingan yang memproduksi minuman keras termasuk rum SangSom, brendi Meridian dan wiski Drummer. Perusahaan ini memiliki sekitar 28 persen saham Fraser & Neave Singapura, yang menjual minuman ringan 100Plus dan produk susu Magnolia, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.
Kelompok ini dikendalikan oleh Charoen Sirivadhanabhakdi, yang merupakan orang terkaya Thailand dengan kekayaan bersih sekitar US $ 16,6 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.