JAKARTA – Wabah Covid-19 terkendali di provinsi terbesar di Indonesia berkat langkah-langkah pengujian dan penguncian yang meluas, kata gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ridwan mengatakan selama wawancara dengan The Straits Times bahwa pengujian harian akan lebih dari dua kali lipat menjadi 5.000 setelah pengiriman peralatan pengujian canggih baru dan karena upaya pelacakan kontak yang diperluas.
Komentar gubernur datang ketika infeksi Covid-19 harian baru meningkat, dengan virus menyebar dari pusat aslinya di Jakarta dan Jawa Barat.
Pada hari Jumat (27 Juni), Jawa Timur, provinsi terpadat kedua di negara itu di mana kota terbesar kedua di Indonesia Surabaya berada, menyalip Jakarta untuk menjadi tuan rumah sebagian besar kasus Covid-19 di negara itu.
Tetapi di Jawa Barat, rumah bagi 50 juta orang dan banyak komunitas kamar tidur ibukota, penyebaran virus telah melambat.
Setiap orang yang baru terinfeksi menginfeksi kurang dari satu orang lain rata-rata – cara untuk mengukur seberapa cepat virus menyebar disebut Rt, kata Ridwan.
“Rt kami berada di bawah satu selama enam minggu terakhir,” kata Ridwan.
“Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), jika Rt Anda di bawah satu selama 14 hari terakhir, Anda dapat mengklaim situasi Covid Anda terkendali.”
Tempat tidur yang ditempati oleh pasien Covid-19 menyumbang 27 persen dari semua tempat tidur yang tersedia, sementara jumlah kasus aktif – setelah dikurangi kematian dan pemulihan – adalah sekitar setengah dari jumlah total infeksi provinsi itu sejak awal Maret, kata Ridwan.
Dia menambahkan bahwa pemerintah telah menerima pengiriman 20 mesin volume tinggi yang dapat melakukan tes reaksi berantai polimerase, memindai ribuan swab untuk tanda-tanda molekuler virus corona.
Provinsi ini telah mengubah lebih dari 620 ambulans menjadi unit pengujian cepat bergerak yang akan menyebar ke lingkungan dan ke pedesaan, dalam upaya proaktif untuk menguji transmisi komunitas daripada menunggu pasien yang terinfeksi datang ke rumah sakit.